Dapat pula dicermati pertumbuhan
masing-masing sektor atau lapangan usaha. Pertumbuhan ekonomi (PDB) pada tahun
2018 sebesar 5,17% bersifat rerata dan agregat. Ada sektor yang tumbuh lebih
rendah dan ada yang lebih tinggi dibanding itu.
Contoh lapangan usaha
yang tumbuh lebih rendah antara lain adalah: sektor pertanian yang tumbuh 3,91%,
sektor industri pengolahan tumbuh 4,27 persen, sektor pertambangan dan
penggalian yang hanya tumbuh sebesar 2,16%.
Sedangkan contoh
lapangan usaha yang tumbuh lebih tinggi antara lain adalah: sektor konstruksi
tumbuh 6,09%, sektor Transportasi dan pergudangan tumbuh 7,01%, dan sektor
informasi dan komunikasi yang pertumbuhannya mencapai 7,04%.
Sektor pertanian memang
tumbuh selalu lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi. Lajunya sempat turun selama
tiga tahun berturut-turut, dari tahun 2013 hingga tahun 2015. Dalam tiga tahun
terakhir justru perlahan meningkat.
Sementara itu, sektor
informasi dan komunikasi yang tahun 2018 masih tumbuh di atas pertumbuhan
ekonomi, sebenarnya mengalami penurunan. Sempat beberapa tahun mengalami tingkat
pertumbuhan dua digit, perlahan melambat, hingga hanya tumbuh 7,04% pada tahun
2018.
Perhatian yang lebih
besar biasanya diberikan pada pertumbuhan sektor industri pengolahan. Kondisi sektor
ini dianggap mencerminkan transformasi perekonomian. Mengindikasikan tingkat industrialisasi
yang telah dicapai, yang menjadi kunci utama dari pengembangan “kapasitas
produksi” yang lebih berkelanjutan.
Sektor industri
pengolahan mulai mengalami laju pertumbuhan yang cukup pesat di era 1970-an.
Terutama didukung oleh kondisi pemerintahan Soeharto yang telah mulai stabil, sehingga
mampu melakukan pembangunan ekonomi. Lajunya tetap bertahan tinggi pada era
tahun 1980an dan 1990an. Pertumbuhan sektor ini baru merosot drastis saat krisis
moneter, dan beberapa tahun setelahnya.
Laju pertumbuhan
kembali meningkat pesat sejak tahun 2002. Lajunya masih di bawah rata-rata era
pemerintahan Soeharto. Dan hal itu pun hanya berlangsung selama tiga tahun. Pertumbuhannya
kembali melambat sejak tahun 2005. Sejak saat itu, laju pertumbuhannya hampir
selalu di bawah laju pertumbuhan ekonomi atau rata-rata laju sektoral secara
umum.