Jumat, 06 April 2012

IDENTIFIKASI MASALAH INDONESIA HINGGA 2025 (2)

Pengangguran [Unemployment]
Masalah (The Problem)
•Tingginya angka pengangguran, meski sedikit menurun selama beberapa tahun terakhir. Pada September 2011, ada sebanyak 7,70 juta orang (6,56%) penganggur
•Pekerja tidak penuh sebanyak 34,59 juta orang, tidak menurun secara berarti bahkan cenderung meningkat.
•Pekerja informal tercatat 68,2 juta orang atau 62,17%. Tidak mengalami perbaikan berarti.
•Kecenderungan peningkatan pengangguran terdidik.
•Upah yang rendah bagi kebanyakan pekerja. Kenaikan upah hanya mengimbangi atau di bawah laju inflasi.
•Lapangan kerja terbesar masih di sediakan oleh sektor pertanian, sektor yang justeru kurang mendapat per¬hati¬an dan prioritas oleh pemerintah.
•Perlindungan bagi pekerja hanya tersedia secara minimal. Tidak hanya dalam soal upah, melainkan juga atas hak-hak lainnya.
•Kualitas banyak pekerja masih rendah dan produktifitasnya belum optimal.

Tantangan
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sudah mencapai 237,5 juta jiwa. Meskipun lajunya mulai menurun dan diperkirakan akan tumbuh stabil pada beberapa tahun mendatang, jumlah itu akan bertambah menjadi sekitar 275 juta pada tahun 2025. Peringkat Indonesia di dunia dalam hal ini pun bertahan di urutan keempat.
Jumlah penduduk yang amat besar ini memiliki dua sisi bagi perekonomian Indonesia kini dan mendatang. Sisi beban jika dilihat dari masalah yang diakibatkannya, seperti kebutuhan pangan, layanan kesehatan, dan terutama sekali lapangan pekerjaan. Namun sekaligus merupakan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi. Merupakan potensi pasar yang luar biasa, serta ketersediaan faktor produksi berupa tenaga kerja yang berlimpah.

IDENTIFIKASI MASALAH INDONESIA HINGGA 2025 (1)

KEMISKINAN (POVERTY)
Masalah (The Problem)

•Penduduk miskin berjumlah sangat besar. Menurut ukuran Badan Pusat Statistik (BPS), ada 29,89 juta orang miskin atau sekitar 12,36% dari total penduduk Indonesia pada September 2011.
•Separuh penduduk Indonesia bergerombol di sekitar garis kemiskinan. Mereka disebut miskin, nyaris miskin dan nyaris sejahtera dalam kategori BPS. Sedangkan dalam ukuran Bank Dunia, semuanya disebut miskin.
•Separuh penduduk Indonesia mengalami paling sedikit satu jenis kemiskinan jika dilihat dari dimensi kesejahteraan yang lebih luas dari sekadar pendapatan, seperti: akses kepada layanan kesehatan, pendidikan, jaminan hari tua dan infra-struktur dasar.
•Sebagian besar mereka yang tidak tergolong miskin ukuran BPS pada saat ini rentan menjadi miskin, jika ada goncangan ekonomi.
•Pemiskinan masih cenderung berlanjut. Pola dan proses pembangunan ekonomi selama ini telah mengakibatkan sebagian cukup besar penduduk hilang sumber pendapatan atau tergantikan secara tak memadai.
•Program penanggulangan kemiskinan pemerintah berjalan kurang efektif. Sebagian program tidak berjalan secara semestinya, dan ada yang salah secara konseptual.

Tantangan

Amanat konstitusi adalah memajukan kesejahteraan umum, tidak sekadar mengentaskan kemiskinan, apalagi hanya menurunkan angka kemiskinan saja. Kemiskinan musti sepenuhnya dientaskan dari bumi Indonesia.
Selama ini terjadi pacuan antara berbagai program penanggulangan kemiskinan dengan proses pemiskinan akibat kebijakan ekonomi dan pembangunan, yang ditambah beban pertumbuhan penduduk.
Tantangannya adalah mengubah kebijakan ekonomi dan pembangunan, memperbaiki konsep dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, serta menjadikan pertumbuhan penduduk sebagai keuntungan negara.